Responsive Advertisement

Sains Pemula : Mengenal Zat

api, bukan zat
1.    Apakah zat itu?
Apakah segala sesuatu yang berada di sekitar kita atau yang kita temui bisa dianggap sebagai zat semua?
Segala sesuatu itu bisa saja sesuatu yang bisa dipegang, dirasa maupun dibaui. Zat-zat tersebut membentuk benda-benda yang bisa dilihat misalnya kursi, baju, lemari, mobil dan lain sebagainya. Zat tersebut, bahkan menyusun hal-hal yang tidak bisa dilihat meski bisa dirasakan kehadirannya. Zat yang tak terlihat itu misalnya udara, minyak wangi, maupun gas-gas lain.

Pengelompokkan Zat
Zat dapat dibedakan menjadi 3 wujud yang berbeda yaitu zat padat, cair dan gas. Zat padat, misalnya kursi atau meja mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Zat cair misalnya air mempunyai bentuk yang sesuai wadahnya tetapi volumenya tetap. Sedangkan gas, misalnya udara akan memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap. Untuk gas tentunya akan memenuhi wadah/ruangan di mana gas tersebut berada.

Selain itu zat juga dapat dibedakan dengan zat hidup maupun zat mati. Zat hidup seperti manusia, hewan maupun hewan tentunya memiliki sifat-sifat seperti bernapas, membutuhkan makanan/nutrisi dan sifat lainnya. Sedangkan zat mati seperti batuan tentunya memiliki sifat yang berbeda dengan zat yang hidup tadi.

Apakah api termasuk zat?
Pertanyaan yang sering muncul mengenai api. Apakah api termasuk zat? Kalau termasuk zat api termasuk zat padat, cair atau gas? Lumayan susah kan pertanyaannya?
Sebenarnya tidak selalu yang kita jumpai harus dikelompokkan sebagai zat. Cahaya sinar matahari atau lampu, panasnya api, bunyi sirine kebakaran termasuk hal-hal yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori zat. Ketiganya tidak dapat dipegang, dirasa, maupun dibaui. Jadi ketiganya masuk kategori apa?
Di alam semesta ini ada yang dikelompokkan sebagai zat atau energi. Jadi sirine kebakaran sebagai bentuk energi bunyi, terangnya lampu sebagai bentuk energi cahaya, hangatnya sinar matahari sebagai bentuk energi panas. Bagaimana? Gampang kan membedakannya.

Sifat Zat
Tiga sifat materi yang akan dikenalkan di sini adalah densitas (kepadatan), warna, serta kilauan.
Densitas (kepadatan) bisa diartikan jumlah zat yang terkandung dalam suatu ruang. Misalnya logam merupakan contoh zat yang sangat padat. Kayu akan memiliki kepadatan yang berbeda-beda. Ada kayu yang sangat berat ada juga yang sangat ringan meskipun volume atau besarnya sama. Gabus tentunya memiliki densitas yang kecil. Gabus memiliki rongga-rongga sehingga memiliki kepadatan yang kecil atau renggang. Gabus ini akan sangat ringan dibandingkan sebuah logam dengan ukuran/volume yang sama.
Besarnya densitas (kepadatan) ini bisa digunakan untuk membedakan jenis-jenis benda.

Warna
Sebuah benda dapat mudah dilihat sifatnya salah satunya dengan warna. Rambut orang Indonesia, rata-rata warnanya hitam dan akan memutih ketika umurnya sudah tua.
Warna-warna ini bisa dibedakan ada warna terang, gelap/kusam maupun transparan. Kerbau kulitnya kusam tak seterang kucing misalnya. Plastik pun bermacam-macam, ada kalahnya kita membutuhkan plastik yang berwarna gelap agar tidak terlihat apa yang kita bawa. Kadangkala malah kita menginginkan plastik yang transparan agar apa yang dibungkus kelihatan dari luar.

Kilauan
Kaca, stainless steel merupakan benda yang sangat berkilau. Bikin silau ketika sinar matahari memantul ke arahnya. Zat ada yang bisa memantulkan cahaya dengan ada juga yang tidak. Meski bukan berarti pemantul yang baik selal berguna. Tanah bukan pemantul yang baik, sehingga rumah kita tidak silau ketika matahari menyinari tanah/lahan di sekitar rumah kita. Tak terbayangkan jika tanah bersifat seperti kaca yang memantulkannya nyaris sempurna.
Ini dulu ya postingan mengenai zat. Salam sains dari saya. Terus belajar dan berekspolari diri.


Referensi : E. Encyclopedia Sains (terjemahan). Penerbit Erlangga. 2008.

Post a Comment

0 Comments

Popular Posts